Night Diamond - Unavailable

Senin, 04 November 2019

MAKALAH LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
REAKSI EKSOTERM & REAKSI ENDOTERM

DISUSUN OLEH 
KELAS XI MIPA 2                   
KELOMPOK 1
ANGGOTA :
         1. 
NUR ULFIKA
         2. ADE PUTRA HENDRAWAN 
         3. NUR HIDAYATULLAH
         4. SATRIYANI SAHARUDDIN
         5. MUH. NAUFAL AFIF RAHMAT 
         6. AGUSTINA MADYAH
         7. AYU JELITA
         8. HASMIATI

SMAN 2 SIDRAP
TAHUN PELAJARAN 2018/2019


REAKSI EKSOTERM &REAKSI ENDOTERM

 

S.K :


K.D : 3.4

INDIKATOR : MENGAMATI GEJALA REAKSI EKSOTERM DAN
                       REAKSI ENDOTERM

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

         Dalam Hukum Pertama Termodinamika, dinyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Pernyataan ini dikenal juga dengan sebutan Hukum Kekekalan Energi. Energi hanya dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam mempelajari perubahan energy, dikenal sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan adalah bagian dari alam semesta diluar system yang berinteraksi dengan sistem.
Reaksi-reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energy. Reaksi kimia atau zat-zat yang bereaksi merupakan sistem. Tebung, wadah, atau reactor tempat berlangsungnya reaksi , dan segala yang ada disekitanya merupakan lingkungan. Ada reaksi yang melepaskan energy ke lingkungan. Ada pula yang sebaliknya, reaksi yang menyerap energy dari lingkungan. Pada sebagian besar reaksi kimia, energy yang dilepas atau energy yang diserap itu berupa panas atau kalor. Oleh karena itu, ilmu kimia yang membahas khusus masalah ini disebut termokimia.
Reaksi yang melepaskan panas atau kalor dari sistem ke lingkungan disebut reaksi eksoterm. Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas atau kalor dari lingkungan ke sistem disebut reaksi endoterm.

B. Tujuan 
         Membedakan reaksi eksoterm dengan reaksi endoterm

C. Manfaat

·
         Dapat mengetahui perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm


A.LANDASAN TEORI

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
 Perubahan entalpi (ΔH) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi diatas dapat dilihat pada gambar berikut:

A.  REAKSI EKSOTERM 
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. 
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)  
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:

B.  REAKSI ENDOTERM
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya )dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan asimilasi.
  
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
Berdasarkan penyerapan kalor (ΔH Positif) dan pelepasan kalor (ΔH Negatif). Reaksikimiadibedakanmenjadi :
Ø  Reaksi Endoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan  penyerapan kalor. 
Nilai ΔH reaksiadalahpositif (+)
Ø  Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor.  
Nilai ΔH reaksi adalah Negatif (-)
     Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energy. Oleh karena itu, entalpi system akan bertambah. Artinya H akhir (H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar dari pada entalpi H awal (H dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (ΔH) yaitu selisih antara entalpi (H) akhir dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda positif. Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya suhu pada system. 
Sebaliknya pada reaksi eksoterm, system membebaskan energy, sehingga entalpi system akan berkurang, artinya entalpi akhir lebih kecil dari entalpi awal. Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda negative. Pada reaksi eksoterm ini suhu system akan menurun dan suhu lingkungan bertambah
Dapat disimpulakn bahwa :
          Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan dengan sistem pelepasan kalor. Pada reaksi eksoterm, suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat – zat kimia yang bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungannya.
          Reaksi endoterm adalah reaksi kimia denggan sistem menyerap kalor dari lingkungannya. Pada reksi ini, terjadi kenaikan energi potensial zat – zat yang berinteraksi atau terjadi penurunan energi kinetik hingga suhu sistem turun.

B.ALAT & BAHAN 

 KAIN LAP HALUS
PITA MAGNESIUM YANG SUDAH DIBERSIHKAN
KAIN LAP KASAR      
GUNTING
AMONIUM KLORIDA
NATRIUM HIDROKSIDA
TABUNG REAKSI
GULUNGAN PITA MAMGNESIUM
 LARUTAN H2SO4
 AMPLAS KASAR
C. CARA KERJA




D. HASIL PENGAMATAN

No.
REAKSI
HASIL PENGAMATAN
1.   
Mg(s) +H2SO4(ag)
· Dasar tabung reaksinya panas
· Mg(s)  habis setelah direaksikan dengan H2SO4(ag)
· terdapat banyak gelembung-gelembung pada tabung saat reaksi terjadi
2.   
NH4Cl(s) +NaOH(s)
· Dasar tabung reaksinya dingin· Terdapat busa setelah direaksikan· menghasilkan aroma yang menyengat· Pada saat tabung reaksinya dicuci menghasilkan suhu panas

(I)                  Percobaan pertama Mg(s)+H2SO4(ag)termasuk  reaksi eksoterm karena suhu lingkungan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu sistem
(II)               Percobaan kedua NH4Cl(s)+NaOH(s)termasuk  reaksi endoterm karena suhu lingkungan lebih rendah dibandingkan dengan suhu sistem ( dasar tabung dingin dan menghasilkan aroma yang tidak sedap ).
E.PERTANYAAN

1.Jelaskan percobaan yang termasuk reaksi eksoterm dan reaksi endoterm !
ÞPercobaan pertamaMg(s)+H2SO4(ag)termasuk  reaksi eksoterm karena suhu lingkungan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu sistem sedangkan, Percobaan keduaNH4Cl(s)+NaOH(s)termasuk  reaksi endoterm karena suhu lingkungan lebih rendah dibandingkan dengan suhu sistem ( dasar tabung dingin dan menghasilkan aroma yang tidak sedap ).
2.Tuliskan reaksi percobaan I dan percobaan II !
ÞPERCOBAAN I : Dasar tabung reaksinya panas, Mg(s)  habis setelah direaksikan dengan H2SO4(ag)terdapat banyak gelembung-gelembung pada tabung saat reaksi terjadi
ÞPERCOBAAN II : Dasar tabung reaksinya dingin, Terdapat busa setelah direaksikan, menghasilkan aroma yang menyengat, Pada saat tabung reaksinya dicuci menghasilkan suhu panas

3.Pada percobaan I dan II tentukan yang termasuk sistem dan lingkungan ! 
Þ